Penyigi, berapa lama kamu habiskan waktu menonton dalam sehari? Satu jam? Dua jam? Tiga jam? Apa, seharian? Berapa lama kamu habiskan waktu untuk menulis? Apa, tidak ada karena tidak ada waktu?
The next time someone tells you they’d like to write but don’t have time, ask them how much television they watch.
James N. Frey
Katakanlah kamu menonton televisi 1—2 jam. Dalam satu jam, beberapa penulis bisa menulis 5—10 halaman. Anggaplah kita lambat dalam menulis dan hanya bisa menulis setidaknya dua halaman per jam.
Jika kamu ingin menulis naskah 100 halaman, dengan rutin menulis satu jam per hari, naskahmu bisa selesai dalam lima puluh jam atau lima puluh hari. Artinya, draf pertamamu akan selesai dalam tujuh mingguan, tidak sampai dua bulan. Kamu pun masih bisa menonton TV ataupun menonton serial favoritmu di sisa waktu luang lainnya.
Mungkin, 50 jam ini terasa panjang. Tapi, kalau dipikir-pikir, itu sebenarnya singkat, kok. Hampir sama seperti kamu menonton dua kali serial drama Korea, misalnya Star-Up Episode 1—16. Total durasi Star-Up episode 1—16 itu sekitar 21 jam.
Tidak berat, kan? So, mulailah meluangkan waktu untuk menulis. Mulailah menulis. Kapan? Sekarang.
Jika sudah punya waktu, tetapi kesulitan menemukan ide, kamu wajib punya Jurnal Menulis, buku terbaru dari Gita Romadhona, seorang penulis sekaligus editor yang sudah belasan tahun berkarier di bidang penerbitan buku.
Siapa yang bisa menggunakan jurnal ini?
Siapa saja yang ingin berlatih menulis bisa menggunakannya, baik orang dewasa maupun anak-anak.
Di dalamnya, terdapat 100 ide latihan menulis yang bisa dikembangkan oleh siapa pun. Berlatihlah rutin setiap hari agar tulisanmu semakin baik. Tujuan dari jurnal ini bukanlah hasil tulisan, melainkan konsistensi untuk semangat berlatih. Karena selalu, menulis adalah perkara berlatih.