Detail Buku:
Judul: Suatu Malam, ketika Puisi Tak Mampu Ia Tulis Lagi
Penulis: Sandi Firly
Ukuran: 13 x 19 cm
Tebal: 212 halaman
Penerbit: Sigi Jalan Berkah (Sigikata)
Sampul: Soft cover
Deskripsi Buku:
“Tapi…,” sela Tardji, “cinta adalah mantra. Ketika tersihir olehnya, kau akan merelakan hidupmu serupa merelakan diri dicakar-cakar kucing.”
“Dan, lukamu karena cinta menjadi abadi,” cetus Sapardi.
“Kalian di zaman ini, mana pernah tahu bagaimana aku terluntang-lantung oleh cinta. Aku bagai pengembara yang kerap dicabik-cabik sepi, dikutuki nasib, dan pada akhirnya menggelepar dengan luka dan bisa yang pada akhirnya tak mampu lagi kubawa berlari.” Suara Chairil terdengar sendu.
***
“Suatu Malam, ketika Puisi Tak Mampu Ia Tulis Lagi” adalah salah satu judul dari lima belas cerita pendek karya Sandi Firly dalam buku ini. Cerita-cerita dengan alur memukau dan lokalitas yang lekat ini sudah dimuat dalam berbagai surat kabar nasional. Membaca kumpulan cerita ini membuat kita diajak jauh menelusuri diri sendiri hingga semesta yang kerap sulit terbaca. Buku ini kaya akan eksplorasi tema dan layak untuk dijadikan referensi baca.
Sandi Firly, penulis sekaligus jurnalis ini, telah menulis beberapa buku. Cerpennya sering dimuat di media massa dan beberapa di antaranya terpilih masuk buku Cerpen Pilihan Kompas. Ia juga meraih juara pertama Sayembara Menulis Novel di Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) XIV Tahun 2017.
Novelnya juga pernah masuk 11 nomine Lomba Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) Tahun 2014. Selain itu, ia terpilih mengikuti Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) pada 2011.
Reviews
There are no reviews yet.