D.K. Wardhani
DK. Wardhani atau biasa dipanggil Dini adalah ibu dari sepasang anak kembar usia 13 tahun yang sudah tujuh tahun ini menjalani homeschooling. Lulusan Arsitektur ITB ini aktif menulis dan terlibat dalam kurang lebih 60 judul buku craft, buku anak, serta buku nonfiksi dengan tema-tema lingkungan hidup dan perkotaan.
Pada 2017, ia memutuskan resign dari pekerjaannya sebagai dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Brawijaya untuk full mendampingi putra-putrinya di rumah. Pengalamannya menjadi pendidik utama berbasis rumah bersama sang suami, Ario Nugroho, selama lebih dari tujuh tahun ini, ia tuangkan dalam buku Homeschooling: Rekam Jejak Perjalanan Pendidikan Rumah.
Ia aktif dalam bidang pendidikan dan lingkungan hidup. Sebelumnya, pada 2016, ia menginisiasi komunitas belajar Sahabat Alam Cilik yang bergerak di pendidikan pengenalan hidup ramah lingkungan bagi anak-anak. Ia juga merintis Klub Jelajah Ilmu ruang belajar berbasis proyek dan problem solving, pada 2019. Ia pernah menjadi juara 1 lomba menulis dongeng Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional 2015.
Buku-bukunya menjadi best seller, antara lain Kisah Kota Kita, Sahabat Bumi, Seri Dunia Kita. Buku nonfiksinya berjudul Menuju Rumah Minim Sampah, Bye-bye Sekali Pakai, dan Mengompos di Rumah Itu Mudah menjadi bacaan bagi yang ingin menerapkan gaya hidup minim sampah. Ia juga founder dari kelas #belajarzerowaste dan #mengompositumudah
Selain melalui buku, ia juga banyak berbagi tips, info, dan kiat hidup ramah lingkungan serta pengalaman pendidikan rumah yang ia jalani di akun Instagram @dkwardhani.
***
Ario Nugroho
Seorang ayah dari sepasang anak kembar. Ia kelahiran Malang dan sehari-harinya bekerja di bidang engineering sebuah perusahaan manufaktur. Menjadi ayah adalah momen yang istimewa dan mengubah hidupnya. Ia selalu berusaha untuk dekat dengan keluarga meskipun setiap hari kerja harus berangkat pagi dan pulang malam.
Berprinsip peran utamanya adalah sebagai hamba Allah, kemudian menjadi kepala keluarga, suami dan ayah, serta anggota masyarakat. Selalu berpikir bahwa posisinya dalam pekerjaan bisa digantikan siapa saja, sedangkan posisinya di keluarga tidak akan bisa digantikan siapa pun.
Oleh karena itulah, selama kurang lebih tujuh tahun terakhir, bersama sang istri—D.K. Wardhani—ia berkomitmen menjalani pendidikan rumah untuk anak-anaknya.