Kalimat pertama adalah bagian penting dalam sebuah cerita. Awalan yang kuat akan menarik perhatian pembaca dan membuat mereka terikat dengan sisa cerita.
Sebuah kalimat pembuka harus mengundang pembaca untuk memulai cerita. Ia harus mengatakan: Dengar. Kemari. Anda ingin tahu tentang ini.
—Stephen King
Dalam menulis cerita pendek, misalnya, banyak cara untuk memulainya. Carilah kalimat pembuka yang selaras dengan alur dan nada keseluruhan cerita yang akan dibuat. Banyak cara untuk memulainya, misalnya dengan dialog, pertanyaan, perumpamaan, pernyataan, fakta menarik, peristiwa, dan lain-lain.
Buka koleksi buku-bukumu. Perhatikan bagaimana para penulis membuka cerita mereka.
Yuk, perhatikan beberapa contoh berikut ini.
Ketika Chairil tiba di bar itu menjelang tengah malam, Sapardi duduk di kursi dengan sebuah buku puisi tipis di tangan. Di depannya, ada dua kursi kosong dan sebuah meja kecil dengan sebotol minuman mineral. Tardji sesekali memainkan harmonika di meja bar meningkahi lagu dari kotak musik tua.
“Suatu Malam, ketika Puisi Tak Mampu Ia Tulis Lagi”, Sandi Firly
Hal pertama yang muncul di kepala saat laki-lakiku menamatkan sisa nyawanya adalah mungkin perempuan itulah yang lebih kehilangan dibanding aku, istri sahnya.
“Rumah Duka”, Ratih Kumala
Mobilku baru saja ditabrak seorang gila.
“Membunuh Orang Gila”, Sapardi Djoko Damono
Tegak lurus dengan langit, ia berdiri di puncak bukit itu.
“Tegak Lurus dengan Langit”, Iwan Simatupang
Aku menangis pada hari keenam setelah kepergiannya.
“Dua Tangisan pada Satu Malam”, Puthut EA
Seorang anak ditemukan mati di bak mandi.
“Sagra”, Oka Rusmini
Sudah dapat bayangan untuk kalimat pembuka tulisanmu? Segera tuliskan. Baca kembali, lalu editlah kalimat itu jika terasa masih kurang kuat dan kurang menarik. Edit dan edit sampai pembaca, bahkan kamu pun terpikat sendiri dengan kalimat itu hingga tak sabar melanjutkan membaca ke kalimat selanjutnya.
Selamat menulis dan terus berlatih!